KALTIM PASIFIK AMONIAK - Upgrade FlowCom At SKG (Pertagas)

FlowCom biasa dikenal Flow Computer adalah Controller yang memiliki Gas/Liquid Metering Function seperti AGA3, AGA5, AGA7, AGA8, AGA10, Liquid Density, dan lainnya. Modul I/O yang digunakan oleh sebuah Flow Computer harus disesuaikan dengan kebutuhan, ada yang menggunakan modul Analog Input atau Pulse Module sebagai input meter, Digital Input sebagai operasional, Analog Output untuk penggunaan Valve dengan PID dan juga Digital Output yang dikoneksikan ke Alarm Indikator.

Penggunaan HMI atau Touchscreen Local Panel sangat membantu dalam pengoperasian Meter Station. Dalam project pengerjaan di sini, Meter Station diperuntukan untuk sistem Custody Transfer bukan meter pembanding saja dan nilai meter yang dihasilkan akan dikirim ke beberapa Gas Consumer.
Untuk tipe Flow Computer yang lama peng-operasian masih menggunakan keypad dan kurang efisien karena bentuknya yang besar.
Report sangat penting untuk menyatakan agreement antara penjual dan pembeli Gas, dan disertifikasi oleh pemerintah (government). Untuk sistem yang stand alone, maka aturan waktu berpedoman pada Flow Computer karena flow yang mengalir menggunakan satuan waktu.
Report akan keluar melalui printer yang dikoneksikan langsung ke Flow Computer melalui protocol General Serial.
 


Sesuai dengan Peraturan Menteri No. 3 Tahun 2010 Pasal 6 Ayat 3 tentang alokasi dan pemanfaatan gas  bumi yang harus diprioritaskan untuk industri pupuk, yang berarti alokasi untuk industri lain mungkin untuk disubtitusi dengan sumber energi lain. Alokasi Gas Bumi pada tahun 2012 menurut Pusdatin ESDM 2013, bahwa sekitar 18%  digunakan untuk Industri seperti untuk pembuatan plastik, pupuk, kain dan produk-produk anti beku. Dari kategori industri terdapat 4 industri pengguna gas terbesar yaitu:
1. Industri Pupuk
2. Industri Keramik
3. Industri Gelas/Kaca
4. Industri Makanan
Dimana pada industri pupuk gas bumi digunakan sebagai bahan baku pembuatan pupuk  sedangkan pada ketiga industri lainnya digunakan sebagai sumber energi.





kembali ke Halaman Utama

by: ERWIN PURWIYATNO