Chevron Minas Smart Wireless


Penggunaan Smart Wireless sangat menghemat Engineering Cost dibanding dengan penggunaan gelombang radio yang memiliki BHP (Biaya Hak Penggunaan) Frekuensi. Tarif BHP Frekuensi Radio ditetapkan berdasarkan data parameter teknis dan zona lokasi stasiun radio, sebagaimana diatur dalam PP No. 7 Tahun 2009 telah diubah dengan PP No. 76 Tahun 2010 dan Peraturan Menkominfo No. 19 Tahun 2005 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menkominfo No. 24 Tahun 2010.




Dengan pemilihan Smart Wireless tersebut, pengiriman data dianalogikan seperti menggunakan tethering pada android atau jaringan Wifi pada office. Diperhitungkan juga luasnya area dimana perhitungan tersebut untuk mengontrol kekuatan pancaran transmisi.


Diberikan thum (repeater) pada titik-titik tertentu untuk meningkatkan daya pancar Wifi, sehingga data dari transmiter (sensor) yang jauh bisa diterima pada gateway -nya.



Selain menghemat karena tidak memiliki BHP (Biaya Hak Penggunaan), penggunaan Smart Wireless juga menghemat adanya instalasi kabel yang sangat panjang yang harus di install pada area yang luas.



Power atau catu daya yang digunakan pada setiap transmitter (sensor) adalah menggunakan batere. Semakin sering transmitter melakukan pemancaran sinyal maka semakin cepat habis daya pada batere tersebut. Konfigurasi dilakukan pada transmitter dan Gateway -nya. Konfigurasi dilakukan dengan basis Web Server yang ada pada gateway -nya dengan cukup memanggil IP pada web browser.



Gateway dilokasikan pada Control Room yang terintegrasi ke dalam SCADA, DCS atau PLC sesuai kebutuhan. Melalui protokol Modbus, sinyal dikomunikasikan pada Existing Controller.

kembali ke Halaman Utama