Gas Plant Integration Monitoring
System adalah sistem yang terintegrasi antara satu area gas plant ke
area gas plant yang lain. Saat ini masih hanya memonitoring nilai
besaran yang didapat dari area Gas Plant. Area yang di ambil nilainya
antara lain Bekasap Area, Pematang Area dan Petani Area.
Dipasang transmitter di beberapa titik gas line seperti pressure, temperature, flow dan lainnya yang dipasang sesuai kebutuhan untuk mengindikasikan nilai. Terdapat satu Stand By PC yang saat ini diletakkan di Pematang Area untuk memonitoring Bekasap Area, Petani Area dan Pematang Area. Selain Transmitter yang terpasang pada tiap area dan PC, dipasang juga PLC pada Bekasap Area dan Petani Area. Dengan adanya sistem yang terintegrasi ini diharapkan dapat digunakan secara maksimal guna kepentingan analisa gas plant di lapangan.
Pengiriman data ke tiga gas plant menggunakan jalur ethernet, data yang diambil dari transmitter di terima oleh PLC yang kemudian PLC tersebut dengan jalur ethernet-nya diekspose keluar. Agar lebih jelasnya, berikut alur data pada sistem integrasi monitoring tersebut:
Dipasang transmitter di beberapa titik gas line seperti pressure, temperature, flow dan lainnya yang dipasang sesuai kebutuhan untuk mengindikasikan nilai. Terdapat satu Stand By PC yang saat ini diletakkan di Pematang Area untuk memonitoring Bekasap Area, Petani Area dan Pematang Area. Selain Transmitter yang terpasang pada tiap area dan PC, dipasang juga PLC pada Bekasap Area dan Petani Area. Dengan adanya sistem yang terintegrasi ini diharapkan dapat digunakan secara maksimal guna kepentingan analisa gas plant di lapangan.
Pengiriman data ke tiga gas plant menggunakan jalur ethernet, data yang diambil dari transmitter di terima oleh PLC yang kemudian PLC tersebut dengan jalur ethernet-nya diekspose keluar. Agar lebih jelasnya, berikut alur data pada sistem integrasi monitoring tersebut:
Nilai transmitter pada tiap area
bisa langsung di terima oleh HMI jika ada PLC sebagai controller yang
mengirim nilai tersebut. Berbeda dengan Pematang, pada Pematang, nilai
transmitter tidak melakukan proses re-write ulang ke PLC Petani dan PLC
Bekasap. Proses re-write dilakukan HMI pada Pematang yang memiliki port
ethernet.
Jika PLC Petani shut off, nilai Pematang masih bisa di terima di Bekasap karena Pematang HMI Local Panel melakukan re-write nilai Pematang ke PLC Bekasap, begitupula sebaliknya, jika PLC Bekasap shut off, nilai Pematang masih bisa diterima oleh PLC Petani Area, karena nilai-nilai transmitter Pematang juga di re-write ke PLC Petani oleh HMI Pematang Local Panel.
Penerimaan nilai transmitter tidak hanya dilakukan oleh PC HMI, tetapi dilakukan juga oleh HMI Local Panel (touchscreen) di Petani Area dan Bekasap Area. Nilai Petani dan Bekasap Area dilakukan crossover pada PC Pematang yang me-re write nilai ke masing-masing PLC agar dapat dibaca di HMI Local Panel di area berlawanan.
Jika PLC Petani shut off, nilai Pematang masih bisa di terima di Bekasap karena Pematang HMI Local Panel melakukan re-write nilai Pematang ke PLC Bekasap, begitupula sebaliknya, jika PLC Bekasap shut off, nilai Pematang masih bisa diterima oleh PLC Petani Area, karena nilai-nilai transmitter Pematang juga di re-write ke PLC Petani oleh HMI Pematang Local Panel.
Penerimaan nilai transmitter tidak hanya dilakukan oleh PC HMI, tetapi dilakukan juga oleh HMI Local Panel (touchscreen) di Petani Area dan Bekasap Area. Nilai Petani dan Bekasap Area dilakukan crossover pada PC Pematang yang me-re write nilai ke masing-masing PLC agar dapat dibaca di HMI Local Panel di area berlawanan.
by : ERWIN PURWIYATNO